MATERI HANDOUT 2
Nama
|
:
|
|
Pertemuan
ke
|
:
|
|
Kelas
|
:
|
|
Handout
ke
|
:
|
|
Mata
Pelajaran
|
:
|
|
Jumlah
halaman
|
:
|
|
Materi
|
:
|
|
Tanggal
|
:
|
|
1.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan belajar mengajar
siswa diharapkan dapat :
a.
Menjelaskan Hukum Pascal
b.
Menerapkan Hukum Pascal
2.
Materi Pembelajaran
A. Menjelaskan
Hukum Pascal
Pada saat mobil mogok di jalan karena ban dalam mobil tersebut
kempis, dan
roda mobil mengalami
kerusakan maka harus menggantinya
dengan roda yang lain atau kadang mobil
harus
digiring ke bengkel. Agar roda mobil yang rusak bisa diganti maka digunakan bantuan
dongkrak hidrolis. Mobil yang
begitu berat bisa diangkat dengan mudah. Sebagaimana telah kita pelajari pada
pokok bahasan Tekanan pada Fluida, setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda
yang bersentuhan dengannya. Air yang
kita
masukan ke dalam gelas
akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga apabila kita mandi
dalam kolam renang
atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada
seluruh tubuh kita. Tekanan
total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada kedalaman 200
meter merupakan jumlah tekanan atmosfir
yang menekan permukaan air laut dan “tekanan terukur” pada kedalaman 200 meter. Jadi selain
lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga atmosfir alias udara
yang menekan permukaan air laut tersebut.
Tekanan yang
ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas bisa kita katakan “tekanan
dalam” karena tekanan
itu sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfir bisa kita
katakan “tekanan luar”
karena atmosfir terpisah dari fluida. Tekanan atmosfir yang dalam kasus ini
merupakan tekanan luar,
bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut disalurkan pada
seluruh bagian fluida.
Karenanya tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain disebabkan oleh
tekanan lapisan fluida
pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (untuk kasus di atas
adalah tekanan atmosfir).
Untuk semakin memahami
penjelasan ini, mari kita tinjau zat cair yang berada
dalam suatu wadah. Tekanan
zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada
bagian di atasnya (ingat
kembali pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida). Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat
cair tersebut, sebaliknya semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil
tekanan zat cair. Besarnya
tekanan sebanding dengan gh ( = massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h
= ketinggian/kedalaman). Pada
setiap titik pada kedalaman yang sama, besarnya tekanan sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam
wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila kita tambahkan tekanan
luar, misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair
adalah sama di mana-mana. Jadi apabila diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat
tekanan yang sama. Karenanya besar tekanan selalu sama di setiap titik pada kedalaman yang
sama. Ini merupakan hukum
Pascal, dicetuskan dan dinamakan sesuai
dengan
nama pencetusnya Blaise Pascal (1623-1662). Pascal merupakan filsuf dan ilmuwan Perancis.
Blaise Pascal
Blaise
Pascal lahir di Clermont-Ferrand, Prancis. Ia dikenal sebagai seorang
matematikawan dan fisikawan yang handal. Penelitiannya dalam ilmu Fisika,
membuat ia berhasil menemukan barometer, mesin hidrolik dan jarum suntik. Prinsip
Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada cairan dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap
bagian fluida dan dinding wadah.
Secara matematis bisa
ditulis sebagai berikut :
P
masuk = P
keluar
masuk = keluar
Keterangan :
P
= Tekanan
F = Gaya
A = Luas permukaan
Kata masuk mewakili
tekanan yang diberikan, sedangkan kata keluar mewakili tekanan
yang diteruskan.
B. Penerapan
Hukum
Pascal
Berpedoman
pada prinsip Pascal ini, manusia telah menghasilkan beberapa alat, baik yang sederhana maupun canggih untuk
membantu mempermudah kehidupan. Beberapa di antaranya adalah Dongkrak Hidrolik, Lift Hidrolik,
Rem Hidrolik. Hukum Pascal
dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia,
antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil,
mesin pres hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja
beberapa alat yang menggunakan prinsip Hukum Pascal.
1) Dongkrak
atau
Lift Hidrolik
Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah bejana
yang memiliki dua permukaan. Pada
kedua permukaan bejana terdapat
penghisap (piston), di mana luas permukaan piston di sebelah kiri lebih kecil
dari luas permukaan
piston di sebelah kanan. Luas permukaan piston disesuaikan dengan luas
permukaan bejana. Bejana
diisi cairan, seperti pelumas (oli).
Apabila
piston yang luas permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka setiap bagian cairan
juga ikut tertekan.
Besarnya tekanan yang diberikan oleh piston yang permukaannya kecil (gambar
kiri) diteruskan ke seluruh bagian
cairan. Akibatnya, cairan menekan piston yang luas permukaannya lebih besar (gambar kanan) hingga piston
terdorong ke atas. Luas permukaan piston yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk
menekan cairan juga kecil. Tapi karena tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas) diteruskan seluruh
bagian cairan, maka gaya yang kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika cairan menekan piston di
sebelah kanan yang luas permukaannya besar. Cara kerja dongkrak alias lift
hidrolik ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Jarang sekali orang memberikan gaya masuk pada piston
yang luas permukaannya besar, karena tidak menguntungkan. Pada bagian atas piston yang luas
permukaannya besar biasanya diletakan benda atau bagian benda yang mau diangkat (misalnya mobil), jangan heran jika mobil yang
massanya sangat besar dengan mudah diangkat hanya dengan menekan salah satu piston. Ingat
bahwa luas permukaan piston sangat kecil sehingga gaya yang kita berikan juga kecil. Walaupun
demikian gaya masukan yang kecil tersebut bisa berubah menjadi gaya keluaran yang sangat besar bila
luas permukaan keluaran sangat besar. Jika dongkrak hidrolik dirancang untuk mengangkat mobil yang
massanya sangat berat maka perancang perlu memperhatikan besar gaya berat mobil tersebut dan besarnya
gaya keluaran yang dihasilkan oleh dongkrak. Semakin besar gaya berat mobil yang diangkat maka
semakin besar luas permukaan keluaran dari dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluar yang dihasilkan oleh dongkrak
hidrolis lebih besar atau sama dengan gaya berat benda yang diangkat.
2)
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip
yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan
luas penampang pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan
antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang
dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat
mobil.
3) Rem Hidrolik
Rem hidrolik digunakan pada mobil.
Ketika Anda menekan pedal rem, gaya yang Anda berikan pada pedal akan
diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak rem. Selanjutnya, minyak rem
tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada sebuah piringan logam
sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan logam. Gaya gesek
ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.
Contoh
soal 1 :
Jika diketahui pada pipa penampang besar memiliki luas
penanmpang sebesar 250 cm2 dan luas penampang kecil 100
cm2 dengan gaya
yang di perlukan untuk mendorong penampang adalah 200
N. Maka berapakah gaya yang
di hasilkan pada pipa penampang besar?
Penyelesaian :
Dik : A1
(penampang kecil) = 100 cm2
A2
(penampang besar) = 250 cm2
F1
(F masuk)= 200 N
Dit : F2….?
Dij :
P
masuk = P
keluar
masuk = keluar
=
=
=
=500 N
Contoh soal 2 :
Cairan
yang ada dalam bejana = oli
Sebuah
dongkrak hidrolik memiliki A1 (penampang kecil) seluas 100 cm2 dan A2 (penampang besar) seluas 250 cm2. Jika
massa
beban sebesar 200
kg dengan Massa
jenis yang di gunakan
adalah oli dengan 780 Kg/m3. Sehingga ketinggian kolom oli adalah 2 meter dengan percepatan gravitasi
10 m/s2. Berapakah
gaya masuk minimum (F) agar beban berada dalam keadaan seimbang (beban tidak bergerak) ?
Penyelesaian :
Dik :A1
(penampang kecil) = 100 cm2 = 100 x 10-4 m2 =
0,01 m2
A2
(penampang besar) = 250 cm2 = 250 x 10-4 m2
= 0,025 m2
Massa
beban = 200 kg
Massa
jenis oli () = 780 Kg/m3
Ketinggian
kolom oli (h) = 2 meter
g
= 10 m/s2
Dit :Berapakah
gaya masuk minimum (F) agar beban berada dalam keadaan seimbang
(beban tidak bergerak)
?
Dij : Tekanan pada penampang
besar = Tekanan pada penampang kecil
penampang
besar = penampang
kecil + gh (tekanan
oli)
= + (780 )(10 m/)(2 m)
= + (15.600 )
(80.000 ) = + (15.600 )
(80.000 )- (15.600 ) =
64.400 =
F2
= (64.400 Kg/ms2)(0,01 m2)
F2
= 644 Kgm/s2
F2
= 644 N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar